Alasan.
Kau fikir hidup ini cuma makan batuKau fikir anakmu tak butuh susuSusu yang inilah susu yang itulahsusa susi susah
Malam ini kusingkirkan beberapa pekerjaan rumah yang belum selesai, kutarik laptop dan seperti biasa mulai memencet-mencet tombol keyboard, kujamah tiap tombolnya, agar semua yang kualami hari ini tidak sia - sia begitu saja. Mama menelpon barusan, bertanya apakah kiriman sudah tiba atau belum, selanjutnya perbincangan antara anak dan ibu, diselingin gosip dan lelucon khas kami berdua. Bapak pulang telat hari ini, dan tidak bisa bergabung dalam perbincangan ini, hanya via telpon, itu sudah cukup mengikis rinduku pada aroma rumah, aroma cabe rawit yang dimasak mama, aroma penyemprot serangga yang setiap sore menyesakkan hidung. Aku jauh dan aku sedang tidak punya banyak uang, uangku mepet hingga entah itu kapan gaji pertamaku datang.
Dua dus berukuran sedang kubongkar tak lagi pakai perasaan, penasaran apa isinya, mereka tahu apa yang aku butuhkan, untuk keperluan anak kost, mereka paham ini pengalaman pertamaku menjadi anak kos dan pertama kalinya hidup dikota yang sama sekali tidak ada sanak keluarga, sebenarnya mereka khawatir apa aku akan bertahan, apa aku akan sanggup dan apa aku akan menangis jika tak punya makanan untuk dimakan. Pembuktianku sampai saat ini cukup terlihat, walau baru beberapa minggu. Mereka bahkan tidak keberatan jika aku masih meminta uang untuk memenuhi kebutuhanku. Berbagai barang yang kuminta semua ada tanpa terkecuali, apa masih perlu memberimu penjelasan apakah aku menyayangi orangtuaku ? apa aku masih perlu menjelaskan sebesar apa kasih sayang dan cintaku pada orangtuaku disini ?
Aku bukan orang yang dengan mudah dan lancar mengatakan "aku sayang padamu" "aku mencintaimu" dan sebagai macam kata-kata manis lainnya, lidahku sulit mengatakan hal-hal seperti itu, sungguh percayalah ! Kau akan tahu bagaimana aku menyayangi atau bahkan mencintai seseorang,bukan dengan kata-kata manis nan membuai hati, bukan, kalau kau mengenalku dengan baik, maka kau akan tahu apa yang biasanya kulakukan.
"Semua dari awal, jalani pelan-pelan, manejer yang duduk enak dikantor aja awalnya juga dari bawah, dari susah dulu, tahu kan pak X yang sekarang manajermu itu? pertama kerja dia bagian yang angkat angkat tiang, narik-narik kabel sekarang dan manejer, semua ada prosesnya, sabar aja.." M. Herawaty-51 tahun
Aku wanita, bagiku hidup tidak akan sekeras kata orang banyak kalau sikap dan kelakuan masih lembek kayak permen yupi, bagiku hidup sesulit apapun kalau masih melibatkan Tuhan dan restu orangtua semua akan berjalan seakan tidak ada masalah apapun.
Alasanku bertahan hingga saat ini bukan lain untuk mencari penghidupan yang lebih layak dan baik kedepannya, siapa lagi kalau bukan untuk diriku sendiri, syukur-syukur bisa untuk kedua orangtuaku
Disetiap sujudku hanya ada beberapa orang danbeberapa hal yang kusebut namanya. Orangtua, keluarga, calon suamiku kelak,rezeki dan karir, simpel,mainstream tapi bagiku itu hal penting, apalagi yang dipikirkan wanita diumur segini kalau bukan hal-hal barusan ? mau meminta pemegang saham perusahaan ? bisa sih, tapi untuk saat ini mimpi itu ketinggian, yang sedang saja dulu yang bisa diraih dulu, setelah itu baru raih yang paling tinggi.
Komentar