pertama dimalam sabtu.
sepotong roti mentega dengan piterseli diatasnya menemani petangku yang lembab dan dingin, disini di pojok gentan,lewati jalan besar,melintasi pasar dan terus dengan pemandangan sawah maka kau akan menemukan sebuah rumah mungil dipojok perumahan, dengan gadis bertampang judes baju belel dan rambut acak-acakan. sore ini aku mengantarkan saudara perempuanku yang tepat tanggal satu nanti akan melangsungkan pernikahan, yah beginilah hanya punya satu saudara, ketika akrab kami seperti anak kembar tapi ketika satu sama lain sama -sama bersikap seperti macan rumah terasa seperti dineraka. setiap orang pasti datang dan pergi di kehidupan kita, entah bagaimana cara mereka bertemu dan berpisah dengan kita, pasti akan memberikan kesan masing - masing. entah mengapa aku selalu punya porsi waktu yang lebih banyak sendiri ketimbang bersama orang lain, entahlah aku juga tak tahu mengapa itu terjadi. setelah pecah kongsi beberapa waktu lalu aku jadi lebih memilih untuk lebih banyak meluangkan waktu dengan ide-ide yang apik untuk menulis, siapa yang tahu dari tulisan-tulisanku itu akan menghasilkan uang, aku pun juga tak tahu kapan itu terjadi. kini aku mulai berkhayal, mengkhayalkan berbagai macam rencana menyenangkan, rencana-rencana yang setidaknya bisa ku realisasikan, agar hidupku tidak monocrome, agar aku tidak melulu meratapi nasib dan kisah asmara yang tak kunjung bahagia, agar aku mendapat IP yang menurutku sempurna. Intinya aku ingin hidupku disini dikota kecil ini bisa berwarna :) Selamat sore.
Komentar